Selasa, 29 Juni 2010

St Petrus dan St Paulus, Saksi Kristus yang Berbeda

(Hari ini, Selasa 29 Juni 2010, Paroki St Petrus dan St Paulus Rembang, Keuskupan Surabaya genap berusia 56 tahun. Berikut disajikan riwayat singkat Santo pelindung Paroki.)

Petrus lamban belajar, banyak melakukan kesalahan tetapi selalu mengalami pengampunan dan semangat Yesus. Sedangkan Paulus mengalami pertobatan iman dengan cepat.

St Petrus
Petrus atau Simon adalah nelayan dari Betsaida di pantai Danau Genesaret.
Ia diajak saudaranya yang bernama Andreas pergi menjumpai Yesus. Kemudian Yesus mengajak Petrus untuk mengikuti-Nya dan menjadikannya sebagai penjala manusia. Yesus menjulukinya Batu Karang dan menyatakan bahwa Gereja akan berdiri di atasnya. Petrus melaksanakan tugas ini dengan setia dan berani. Bagaimanapun juga Petrus menunjukkan keyakinannya yang tidak sempurna, tetapi imannya terus bertumbuh. Bahwa ia menyangkal hubungannya dengan Yesus sebanyak tiga kali dan menolak-Nya membasuh kakinya, toh, Tuhan tetap memilihnya dan membentuk Petrus menjadi saksi iman Kristus.
la memimpin umat Kristen purba, berkhotbah pada hari Pentakosta pertama, melakukan mukjizat atas nama Kristus, dan membaptis orang non Yahudi,bernama Kornelius. Petrus dihukum mati dengan disalib terbalik dan setelah itu dimakamkan di bawah altar Gereja Santo Petrus. Ia menjadi martir pada tahun 64. Patung Petrus berdiri megah dalam Gereja Santo Petrus di Roma. Tangan kanannya terangkat seakan sedang memberkati seluruh umat Kota Roma dan dunia. Tangan kirinya memegang kunci berat melambangkan pengikatan dan pembebasan manusia untuk selamanya. Di bawah lengannya terdapat Kitab Suci sebagai lambang Injil. Tanda sebagai tugas suci untuk mewartakan Kabar Gembira. Petrus digambarkan sangat agung, mengesankan dan mencerminkan kebesaran. Muncul wibawa pengutusannya sebagai gembala umat perdana.


St Paulus
Saulus lahir di Tarsus, Turki. la belajar Hukum Taurat pada Rabbi Gamaliel dan dikenal fanatik terhadap Hukum Taurat.. Saulus memiliki keahlian menyulam kemah. Di Damsyik ia mengejar dan menganiaya pengikut Kristus. Suatu ketika derap langkah kudanya dihentikan oleh sinar yang menyilaukan mata. Sayup-sayup terdengarlah suara dari langit. "Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku?" Saulus menyakini suara itu berasal dari Tuhan dan mulai saat itu ia bertobat. Ia dibaptis dan mengganti nama menjadi Paulus. Lalu, ia pindah ke Arabia dan kembali lagi ke Damsyik untuk menyebarkan ajaran Kristus. Paulus melakukan perjalanan ke Siprus, Asia kecil, Makedonia, dan Yunani. Berkhotbah di sinagoga-sinagoga tetapi kehadirannya menimbulkan kehebohan. Gubernur Romawi menahannya selama dua tahun di Roma. Tahun 67, Paulus dihukum penggal. Menurut tradisi kepalanya terpental jatuh tiga kali dan muncul tiga mata air. Daerah itu disebut Tre Fontane. Di atas makamnya berdiri sebuah Gereja Santo Paulus.


Petrus dan Paulus adalah pengikut Kristus yang berbeda. Petrus belajar perlahan-lahan, banyak melakukan kesalahan tetapi selalu mengalami pengampunan dan semangat Yesus. Sedangkan Paulus mengalami pertobatan iman dengan, cepat. Setelah itu ia tak pernah berpaling dari Kristus lagi.

E. Wahyono
dari Ensiklopedi Orang Kudus (dimuat dalam Majalah Mingguan HIDUP No 25 tahun ke-58, 20 Juni 2004, halaman 19).